Wednesday, September 23, 2009

Penyaluran ZIS Langsung, Peduli Sesama atau Riya?

Zakat dan sedekah kembali membawa korban. Kali ini terjadi di depan "istana" Pemprov DKI Jakarta! Weleh... weleh... weleh...!
Sungguh ironi, di saat pemerintah gencar mempromosikan badan amil sebagai pengelola dan penyalur zakat, infaq, dan sedekah, justru pucuk tertinggi pemerintahan DKI Jakarta yang kini melakukannya, menyalurkan sedekah langsung kepada masyarakat. Pemerintah DKI Jakarta yang gencar mensosialisaikan Perda larangan memberikan sedekah secara langsung kepada pengemis dan kaum dhuafa! Dan sialnya, kegiatan "menjilat ludah sendiri" tersebut berlangsung ricuh serta memakan banyak korban, meski tidak sebanyak korban gempa Tasikmalaya apalagi korban tsunami di Aceh.

Kerja Keras Adalah Energi Kita, free download, free e-book, service software, marketing software sales, adsense, business, keyword, tips and tricks, tool, keygen, crack, serial number, tutorial, gratis, bisnis online, ptc, e-book, blogging, internet, web design, tutorial, coreldraw, photoshop
Kejadian tersebut melengkapi daftar kelam penindasan orang-orang kaya dan penguasa kepada rakyat kecil dan miskin. Sebenarnya, kenapa sih orang-orang kaya tersebut memberikan ZIS secara langsung? Dari berita-berita di koran dan televisi, ada dua alasan mereka memberikan ZIS secara langsung, yaitu kurang percaya dengan lembaga amil ZIS, serta karena mereka merasakan suatu perasaan lain ketika memberikan ZIS secara langsung dibandingkan menyalurkan lewat amil.
Padahal, dengan memberikan ZIS secara langsung dengan mengundang para dhuafa dan mustahik ke rumah sangat rawan akan hal-hal yang dimurkai Allah, antara lain:
  1. Mengundang orang lain ke rumah sebagai tamu namun tidak menjamunya dengan baik dan hormat.
  2. Mempertontonkan dan memperjelas kesenjangan sosial sesama umat yang akan memunculkan sikap riya.
  3. Merendahkan saudara seiman karena memberikan ZIS seperti memberi makan ayam kampung.
  4. Menimbulkan persaingan tidak sehat, bahkan pertikaian antarcalon penerima ZIS yang dapat memecah-belah ukhuwah.
  5. Mengurangi keikhlasan dalam melakukan perbuatan baik.
Demi kebaikan bersama, menyebarkan rahmat kepada lingkungan, dengan segenap rasa hormat saya sarankan kepada saudara-saudara seiman yang diberikan limpahan rizki harta oleh Allah, agar:
  1. Menyalurkan zakat, infaq, dan sodaqoh melalui lembaga amil yang Anda percaya.
  2. Jika memang Anda berniat memberikan ZIS secara langsung, alangkah lebih terhormat dan lebih khusyu' jika Anda turun dari singgasana dan datang mengetuk pintu rumah para dhuafa. mendatangi rumah para dhuafa.
  3. Jika Anda tidak bisa mendatangi para mustahik sendiri karena begitu banyaknya ZIS yang ingin Anda bagikan, lakukan secara bertahap. Toh Anda memiliki waktu satu bulan penuh (jika Anda ingin melakukannya pada bulan Ramadhan) bahkan satu tahun. Atau Anda dapat memerintahkan orang-orang kepercayaan Anda untuk membantu membagikan ZIS.
  4. Jika Anda memang berniat membagikan ZIS dengan mengundang mereke ke rumah Anda, hormatilah mereka selayaknya tamu. Sambut mereka dengan senyum ramah, persilakan mereka masuk ke rumah, dan buat mereka senyaman mungkin di rumah Anda. Seharusnya, mereka lebih Anda hormati dibanding pelanggan restoran Anda, dibanding pengunjung supermarket Anda, bahkan dibanding investor di perusahaan Anda, karena mereka akan membayar keramahan dan pelayanan Anda dengan surga.
Load disqus comments

0 comments